REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan di
Ibu Kota Jakartadinilai dapat menyebabkan penyakit jantung padamasyarakatnya.
Kemacetan tinggi yang mengakibatkan stress,beresiko tiga kali lebih tinggi
terkena serangan jantung.
"Sekitar 60 persen orang yang terkena
serangan jantungpunya stress," ujar ahli penyakit jantung dari
UniversitasIndonesia, Santoso Karo Karo, di Jakarta, Rabu (4/8).
Dan, serangan jantung tersebut muncul tanpa
ada tanda-tandasebelumnya. Dia mengungkapkan, hal itu terungkap dalampenelitian
yang dilakukan di Amerika Serikat terhadap 3.200 responden. Pola hidup yang
tidak Sehat Alami dan penuh dengan
stress karenapengaturan waktu yang buruk, dapat meningkatkan denyutjantung dan
tekanan darah.
Tanda-tandanya pun dapat dikenali dengan
mudah. Pada saat denyut jantung dan tekanan darah meningkat, akan muncul rasa nyeri di
dada atau yang biasa disebut angina pektoris.
Untuk dapat hidup sehat dan terhindar dari
serangan jantung,masyarakat harus menerapkan hidup Sehat Alami (Seimbang gizi,Enyahkan rokok, Hadapi dan atasi stres,
Awasi tekanan darah,dan Teratur berolah-raga).
Santoso mengajurkan, masyarakat perlu
memeriksakan tekanandarahnya secara berkala. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap penyakit jantung. Selain itu, diajuga berharap masyarakat
Kota Jakarta membiasakan untukberjalan kaki agar tubuh lebih kebal terhadap .
"Untuk anak muda minimal 10 ribu langkah perhari," jelasnya.
Sedangkan untuk para lansia, dianjurkannyaberjalan antara 3.500-7.500 langkah
per hari (Sumber: Republika)
Telp/Sms
: 0821 2355 9777
Whatsapp : 0856 935 936 95
Website : Noni Pure | Noni Origin | Noni Concentrate | Testimoni Jantung | Yang Perlu AndaTahu Tentang Jantung
0 komentar:
Posting Komentar