Pasien
diabetes memiliki risiko lebih besar menderita Alzheimer, meskipun tidak mutlak
kebenarannya. Para peneliti Amerika di bidang genetik mengungkapkan bahwa
insulin dalam tubuh manusia memiliki peranan penting dalam kerja gen Alzheimer.
Meski ada obat yang dapat memperlambat perkembangan Alzheimer, hingga saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer. Parahnya, Alzheimer hanya dapat terdeteksi setelah kematian pasien. Dari kebanyakan kasus Alzheimer yang terjadi, penyebab utama adalah banyaknya plak berupa protein amiloid yang menempel pada otak.Penderita penyakit ini harus mulai membiasakan pola hidup yang sehat alami dengan memperhatikan asupan makanannya atau teratur berolahraga untuk meminimalisir berkembangnya penyakit tersebut.
Meski ada obat yang dapat memperlambat perkembangan Alzheimer, hingga saat ini tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Alzheimer. Parahnya, Alzheimer hanya dapat terdeteksi setelah kematian pasien. Dari kebanyakan kasus Alzheimer yang terjadi, penyebab utama adalah banyaknya plak berupa protein amiloid yang menempel pada otak.Penderita penyakit ini harus mulai membiasakan pola hidup yang sehat alami dengan memperhatikan asupan makanannya atau teratur berolahraga untuk meminimalisir berkembangnya penyakit tersebut.
Para ilmuwan juga menemukan penambahan protein amiloid di otak pasien Alzheimer juga menurun secara genetis kepada keluarganya.
Penelitian oleh tim dari City College of New York ini, terlebih dulu melakukan percobaan pada cacing nematoda, yang memiliki susunan gen sama dengan manusia. Susunan gen ini sangat baik digunakan sebagai contoh susunan gen yang paling mirip dengan manusia.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Chris Li ini menyatakan bahwa gen cacing nematoda bereaksi terhadap pemberian insulin. Susunan gen pada cacing nematoda memberikan reaksi secara kimia.
"Orang yang memiliki diabetes tipe dua mempunyai faktor risiko yang lebih besar untuk terkena Demensia," ujarnya kepada situs berita BBC, Jumat, 15 Juni 2012. "Insulin sangat diperlukan dalam berbagai macam proses metabolisme, termasuk kesehatan sistem saraf," ujarnya.
Meski begitu, Pemimpin Redaksi The Journal Genetics Mark Johnston tidak sependapat dengan Profesor Li. Menurut Johnston, memang diakui ada hubungannya antara Alzheimer dan diabetes, tapi hingga sekarang belum ada pihak yang berhasil mengungkap hubungan tersebut. "Bila ditemukan, seharusnya dapat membuka pintu baru bagi pengobatan dan pencegahan penyakit ini," ujar Johnston.
Dokter Marie Janson, Direktur Penelitian Alzheimer di Inggris, mengungkapkan, seharusnya peneliti memperhitungkan ekuivalensi gen cacing nematoda dengan gen manusia. "Penelitian itu seharunya bisa mengungkapkan apakah memiliki efek yang sama dan mekanisme apa yang seharusnya diterapkan," katanya.
Maka dari itu
penanganan sejak dini dapat dilakukan dengan memperhatikan pola makan dan
membiasakan gaya hidup yang Sehat Alami
agar meminimalisir terjadinya penyakit yang lebih serius.Sumber: Tempo.co
Telp/Sms
: 0821 2355 9777
Whatsapp : 0856 935 936 95
Pin BB : 5D7BD3BB
0 komentar:
Posting Komentar